Julian menekuk wajah dan saat ini berada dalam kamar. Dalam hati ia merutuki ucapan Tobi sebelumnya yang mengatakan ia cemburu. Dirinya seakan hanya anak kecil di mata pria itu. “Anda tenang saja. Jika tersisa hanya satu wanita saja di dunia yakni babysitter anda, saya tidak akan mendekatinya atau menjadikannya simpanan. Bagaimana mungkin saya berani lancang dengan tuan?” Kata-kata Tobi masih teringat jelas dalam ingatan. Ucapan Tobi seakan mengisyaratkan pria itu tidak akan berani mengambil miliknya, seakan Shakila adalah wanitanya. Tiba-tiba perhatian Julian teralihkan saat ponselnya di atas nakas berdering. Mengambil ponselnya, diangkatnya panggilan dari sang kakak. “Halo. Sudah sampai di rumah?” tanya Eza, kakak Julian. “Hm.” Julian hanya menjawab dengan gumaman kemudian duduk