Shakila memasuki rumah dengan hentak kaki memenuhi seisi rumah. Di saat yang sama, Ama da keluar dari kamarnya dan melihat Shakila yang hendak menaiki tangga menuju kamar. “Sha, sudah pulang?” tanya Amanda seraya berjalan menghampiri Shakila. Sebelumnya Shakila hanya mengatakan ada sedikit urusan tak memberitahu apa dan ke mana tujuan sebenarnya ia pergi. Ekspresi wajah Shakila tak seperti biasa bahkan nada suaranya saat bicara terdengar kaku. “Di mana triplet?” “Mereka tidur di kamar ibu,” jawab Amanda tanpa melepas pandangan dari Shakila, mencari tahu apa yang terjadi pada putrinya itu. “Boleh Shaki minta tolong pada ibu?” Amanda menelan ludah. Baru kali ini ia melihat Shakila tampak berbeda. “I– iya? A– apa?” Tak pernah melihat sikap Shakila demikian membuatnya cemas dan takut.

