94. Lebih Cepat dari Rencana

2266 Kata

Julian membuka mata dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah lelap Shakila. Setelah acara di kamar mandi sebelumnya, kegiatan mereka dilanjutkan di kamar dan kini mereka telah tenggelam di atas empuknya ranjang. Kurva lengkung terus saja terukir di bibir Julian. Perlahan tangannya terangkat dan ibu jarinya mengusap bibir Shakila yang sedikit terbuka. Lenguhan samar lolos dari mulut Shakila hingga perlahan matanya pun terbuka. “Jam berapa sekarang?” tanya Shakila dengan mengucek mata. “Masih sore. Ingin jalan-jalan?” jawab Julian. Shakila menarik selimut hingga menutupi sebagian wajah. “Aku ingin tinggal di tempat tidur,” ujarnya. Julian tersenyum tipis kemudian mengubah posisi. Dirinya yang sebelumnya berbaring di samping Shakila, kini berada di atas tubuhnya dengan kedua tang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN