Julian membuka mata dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah lelap Shakila. Setelah acara di kamar mandi sebelumnya, kegiatan mereka dilanjutkan di kamar dan kini mereka telah tenggelam di atas empuknya ranjang. Kurva lengkung terus saja terukir di bibir Julian. Perlahan tangannya terangkat dan ibu jarinya mengusap bibir Shakila yang sedikit terbuka. Lenguhan samar lolos dari mulut Shakila hingga perlahan matanya pun terbuka. “Jam berapa sekarang?” tanya Shakila dengan mengucek mata. “Masih sore. Ingin jalan-jalan?” jawab Julian. Shakila menarik selimut hingga menutupi sebagian wajah. “Aku ingin tinggal di tempat tidur,” ujarnya. Julian tersenyum tipis kemudian mengubah posisi. Dirinya yang sebelumnya berbaring di samping Shakila, kini berada di atas tubuhnya dengan kedua tang

