“Wah, gambarmu bagus sekali, Jess." “Iya, Jessy pintar sekali menggambar dan mewarnai.” Jessy tersenyum mendapat pujian dari teman-temannya. Sekarang Jessy juga kedua kakaknya telah memasuki bangku TK, mereka pun berada di kelas yang sama. “Te– terima kasih,” ucap Jessy dengan malu-malu. Sifatnya yang pemalu tak berubah. Ia bahkan tak berani mendekati teman-temannya jika bukan mereka yang mendekati Jessy. “Apa kakakmu yang mengajarimu?” “Pasti Juan yang mengajarimu, kan? Wah, pasti senang sekali punya kakak seperti Juan.” Tiba-tiba Jessy tersenyum kecut. Dirinya merasa teman-temannya tidak benar-benar memujinya melainkan memuji kakaknya. “Oh, ya, Jess, ayo kita main sama kakakmu," ajak teman Jessy bernama Amel. Sesekali ia melirik Juan yang tengah membaca di tempat duduknya. Juan

