Pria Dari Masa Lalu

1002 Kata

“Selamat siang, Bu.” Echa menyapa Aruna yang baru saja menuruni anak tangga. Dia beranjak dari kursi diikuti Ghema. “Selamat siang, Pak Echa ….” Aruna mengulurkan tangan kepada Echa kemudian Ghema. Setelah bersalaman, dia duduk di sofa sebrang mereka. Ghema tampak kikuk tapi Aruna sudah merasa biasa saja. “Pak Adrian bilang kalau desain kamarnya sudah ditentukan.” “Betul, Pak Echa ….” Aruna membuka catalog yang dipinjamkan Echa minggu lalu. Dia kemudian menjelaskan keinginannya, menunjukkan desain dari katalog dengan mengkombinasikan dengan keinginan sendiri. Ada sebuah kertas berisi gambar desain konsep kamar yang tidak ada dalam katalog. Aruna menunjukannya kepada Echa. Dia mengabaikan Ghema. Echa tampak mengangguk-anggukan kepalanya sedangkan Ghema menatap Aruna tanpa jeda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN