“Kamu enggak capek marah-marah terus?” tegur Galih setelah menutup pintu kamar rapat. Trisha baru saja memarahi asisten rumah tangga dan driver dengan alasan yang sangat sepele. Dia melakukannya semenjak pulang dari rumah kedua orang tua Galih karena tidak berhasil menyakiti Aruna. Sedikit banyaknya kata-kata Galih mempengaruhi dia waktu itu jadi Trisha kehilangan ide untuk membuat Aruna bersedih. Tapi ketika sampai di rumah, Trisha melampiaskannya kepada asisten rumah tangga dan driver. Bukan hanya dua pegawainya di rumah tapi juga karyawannya di klinik terkena imbas pelampiasan kekesalan Trisha. Trisha mengembuskan napas panjang sambil membuang pandangan dari Galih. Dia menganggap Galih tidak berguna sama sekali dalam hidupnya. Bukannya meredam amarahnya malah semakin membuat