“Bunaaaa, Caca mau bobo sama Buna sama papi.” Meysha merengek dengan wajah mengerut pertanda dia sedang memaksa dan tidak menerima penolakan. “Boleeeeh.” Isvara mengijinkan karena merasa sudah cukup dia bercinta dengan Gaska kemarin hingga pagi ini. “Ekhem!” Gaska yang berdiri di belakang Isvara berdekhem membuat Isvara menoleh lalu bangkit dari jongkoknya setelah selesai memakaikan Meysha baju tidur. Tatapan Gaska menyiratkan banyak makna membuat Isvara terkekeh. “Ayo laaah, aku ingin tidur sama Caca juga.” Isvara memohon. Gaska menatap malas Isvara sementara itu tidak tega menolak keinginan istrinya. “Ya udah,” kata Gaska akhirnya menyetujui. “Yeaaaay!” Isvara dan Meysha kompak berseru bahagia. Isvara dan Meysha melangkah centil sambil sedikit melompat menuju kamar utama

