Buah Kesabaran

1719 Kata

“Kita ke rumah dulu ya?” ujar Adrian meminta persetujuan. “Aku enggak bawa baju lagi, Mas … aku pulang dulu deh ya ambil baju.” “Kita beli aja.” Dengan enteng Adrian membalas. Aruna mencebikan bibirnya, dia juga mendelik sebal pada Adrian. Pria itu terkekeh, menoleh sebentar lalu mengulurkan tangan untuk mengusap pipi Aruna dengan punggung jari sebelum akhirnya fokus kembali pada kemudi. “Pulang ke rumah kita dulu ya, aku mau kasih kado buat kamu.” Bibir Aruna tidak sadar tersenyum tipis mendengar Adrian menyebut rumahnya sebagai rumah mereka berdua. Setelah menikah memang mereka akan tinggal di sana. “Kado apa?” Aruna menatap penasaran pada Adrian. “Kado pernikahan kita.” “Yaaaa … aku enggak nyiapin kado apa-apa buat Mas Adrian.” Aruna mengerutkan wajah tampak menyesal. “En

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN