Gaska keluar dari kamar mandi bersamaan dengan Cindya yang baru saja masuk ke dalam cottage setelah menjawab panggilan telepon. “Barusan Erwan telepon ….” Cindya menggerakan ponselnya yang digenggam memberitahu Gaska siapa yang menghubunginya tadi. “Oh ….” Hanya kalimat itu yang keluar dari bibir Gaska, dia tidak peduli. “Katanya tadi dia nembak Isvara ….” Dan kalimat Cindya tersebut berhasil membuat Gaska menoleh menatap istrinya. “Sampai kaget gitu… kamu enggak rela Isvara punya pacar ya? Nanti waktu untuk kerjaan jadi berkurang, dia jadi sulit kamu hubungi untuk masalah kerjaan … ya, kan?” Pikiran Cindya masih positif tentang hubungan suaminya dengan Isvara. Gaska tersenyum tipis sembari mengangguk lantas memakai pakaiannya yang diambil dari dalam koper. “Enggak boleh gitu

