Seperti Sahabat

1055 Kata

“Apa? Cindya berani nampar kamu?” Intonasi Erwan meninggi, raut wajahnya tampak berang. Awalnya dia tidak terlalu peduli dengan gundahnya Isvara, dia pikir hanya masalah pekerjaan biasa namun mendengar sang kekasih mendapat kekerasan membuat Erwan tidak terima. Isvara baru saja selesai menceritakan apa yang dia alami sore ini sembari menangis. Erwan mengajaknya ke sini untuk hal tersebut jadi Isvara tidak ingin membuang waktu dan langsung menceritakan semuanya. “Enggak usah, nanti kamu berantem sama Cindya,” sergah Isvara karena tidak ingin terjadi masalah baru. “Tapi dia enggak boleh main fisik gitu sama kamu, Ra.” Isvara tersenyum getir, menundukan kepala menatap kedua tangan yang saling meremat di atas pangkuan. Erwan mengangkat dagu Isvara menggunakan kedua jarinya demi b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN