Di dalam kamar, Gaska melihat lampu kamar telah temaram dengan Cindya berbaring meringkuk di atas ranjang memeluk kedua lutut dari kaki yang ditekuk. Gaska melangkah mendekat, menarik selimut untuk menutupi tubuh Cindya. Perlahan Cindya mengerjap kemudian mengangkat sedikit kepalanya sembari menoleh ke kiri dan ke kanan. Dia menyadari suaminya sudah pulang dan tubuhnya dalam keadaan dibalut selimut. Cindya kemudian menoleh pada jam dinding yang menunjukkan pukul dua dini hari. “Kenapa enggak pulang sekalian? Tanggung, langsung ke kantor aja!” Sindir Cindya ketus. Gaska tidak menanggapi, dia membuka kancing kemejanya satu persatu sembari menghadap cermin membelakangi Cindya. Bagaimana mau terprovokasi kalau kata pak Rudi seharian ini Cindya menangis terus karena dia mendiamkan

