“Ara!” panggil Adrian ketika langkahnya hampir sampai. Gadis kecil itu mengangkat kepala, wajahnya yang basah dengan air mata celingukan mencari asal suara. “Papi!!” seru Isvara kemudian berdiri melihat sang papi berlari mendekat. Beberapa orang yang di halte kemudian menoleh ke belakang. Raut wajah merka tampak terkejut mengetahui ada anak kecil di belakang mereka. “Ara!” Adrian berjongkok di depan Isvara, dia menangkup kedua sisi wajah Isvara dengan tangannya yang besar. “Ara enggak apa-apa?” tanya Adrian sambil memeriksa seluruh tubuh Isvara. Siapa tahu Isvara terluka namun tidak dia temukan. “Papiiiii.” Tangis Isvara pecah, dia memeluk leher Adrian. “Ara tahu Papi pasti nemuin Ara, Ara tahu Papi sayang sama Ara … Ara mau tinggal sama Papi sama mami, Ara enggak mau tinggal sa