Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana Dede bayinya?” Isvara bertanya karena dia ingin bertemu dengan pelaku yang sering menendang-nendangkan kakinya saat di dalam perut. “Lagi di ruang bayi.” Gaska yang menjawab. Tatapan Isvara mencari keberadaan suaminya yang tidak mendapat tempat di kedua sisi ranjang. “Kenapa enggak sama kita, Gaska?” Isvara tampak khawatir. “Memang begitu sayang, nanti kalau mau menyusui baru diantar ke sini.” Gaska menjelaskan. “Aku belum liat dia dengan jelas,” ujarnya dengan raut wajah murung. “Seb

