“Pagi, Pak.” Isvara menyapa Gaska yang dia temui di depan pintu lift. “Tumben kamu datang agak siang.” Gaska sebenarnya sedang bersarkasme, masih kesal karena kemarin melihat Haska bersama pria lain. “Tadi anter teman dulu, Pak.” Isvara menjawab jujur. Ting …. Pintu lift terbuka, keduanya pun masuk ke dalam lift dengan Gaska melangkah lebih dulu. Suasana di lobby dan lift sama kosongnya, hanya mereka berdua saja yang datang terlambat. “Teman yang kemarin datang jemput kamu?” Gaska bergumam nyaris tidak sampai suaranya ke telinga Isvara. Dan dari pantulan pintu lift yang seperti cermin, Isvara bisa melihat raut sendu Gaska membuat Isvara menduga kalau Gaska melihat Kenzo menjemputnya kemarin. “Iya, Pak.” Isvara menjawab singkat. “Aku enggak boleh cemburu ya, Ra?” Pria itu

