“Tadi Cindya cerita katanya dia ngemall sama Ara sekalian beli souvenir ….” Gaska membuat topik pembicaraan di tengah makan malam sepulang kerja bersama kedua orang tuanya.
Mami dan papi saling memandang, baru tadi di kamar mereka berdua membahas tentang Isvara.
“Tadi Gaska nyariin Ara karena ada klien yang komplain tapi enggak bisa nemuin dia di kantor, akhirnya Gaska suruh sekretarisnya telepon Ara,” sambung Gaska lagi dengan nada lebih tegas.
“Kata Cindya juga Papi memberi Ara ijin untuk pergi bersamanya, apa betul?” Gaska menatap netra papanya tajam mengintimidasi.
“Iya Gaska betul, Cindya merengek meminta Papi agar mengijinkannya membawa Ara untuk membeli kado ulang tahun kamu dan membeli souvenir, pertimbangannya karena Ara bawahan kamu dan tahu betul tentang kamu selain itu
