Hutang Budi

933 Kata

“Omaaaaa.” Isvara berlarian dari dalam rumah ketika mengetahui mobil oma opa baru saja memasuki gerbang depan. “Cucu Oma ….” Oma Yeni merentangkan tangan sesaat setelah turun dari mobil. Oma Yeni sudah tidak bisa menggendong Isvara lagi jadi hanya membungkuk memeluk cucu kesayangannya. “Opaaa ….” Isvara selalu adil, setelah memeluk oma Yeni—ia beralih pada opa Kusuma. “Cucu Opa … sudah besar.” Opa Kusuma menggendong Isvara yang melingkarkan kedua tangan mungilnya di leher beliau. “Ma … Pa ….” Adrian menyambut oma dan opa yang sudah masuk ke ruang tamu. Menyalami kedua orang tua kandungnya dengan mengecup bagian punggung tangan. “Mana orangnya, Adrian?” Oma bertanya seraya berjalan lebih dulu ke ruang televisi kemudian melongok ke ruang makan. “Siapa Ma?” Adrian berkerut kening.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN