“Ra.” Kenzo menahan tangan Isvara yang hendak menarik handle pintu mobil. Mereka sudah sampai di depan gedung kantor JP Corp, sengaja Kenzo mengantar Isvara pagi ini karena mobil Isvara ditinggal di kantor kemarin. “Apa, Ken?” Isvara menatap Kenzo lekat. “Kamu beneran enggak inget?” tanyanya menatap nanar. Isvara ingat semuanya setelah dia melihat tanda merah yang Kenzo buat di bagian menyembul di dadanya saat mandi pagi ini. Semua kilasan itu tampak nyata bukan mimpi dan Isvara juga ingat ketika memohon kepada Kenzo untuk membawanya pergi jauh dari sini. “Aku ingat,” jawab Isvara menghasilkan senyum di bibir Kenzo. “Jadi … kita menikah?” tanya Kenzo kemudian. Isvara tergelak. “Nanti aku pikir-pikir dulu kalau untuk menikah.” “Kamu bukannya ingin menikah tadi malam?” Kenz

