Tertekan

1552 Kata

Hari ini Isvara bangun pagi sekali, dia duduk di atas ranjang sambil melamun menunggu Nanny Ida masuk ke kamar untuk membantunya mandi. Tidak ada drama seperti pagi-pagi sebelumnya karena Isvara sadar kalau dia sedang berada di rumah orang lain. Tidak akan ada yang memanjakannya seperti mami dan papi walau Galih terlihat begitu menyayanginya. Isvara menganggap kalau Galih hanyalah orang lain yang tidak bisa ia repotkan. “Eh anak cantik udah bangun,” kata sang Nanny begitu membuka pintu. Isvara hanya memberikan senyum tipis kemudian turun dari tempat tidur. Kamar mandi Isvara khusus untuk anak kecil dari mulai letak shower sengaja dibuat pendek, wastafel dan closetnya pun berukuran kecil. Ada bathub berukuran mini juga tapi Isvara sedang tidak ingin berendam. Sekalian merenovasi kam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN