“Nan … saya enggak bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi tapi saya mohon, jaga Ara baik-baik … kabari saya terus semua tentang Ara, buat dokumentasi baik foto atau video tentang keseharian Ara lalu kirim ke saya karena saya enggak bisa berkomunikasi dengan Ara dulu selama satu bulan.”
Nanny Ida semakin heran saja mendengar permintaan Aruna barusan.
“Saya percayakan Ara sama Nanny ya ….” Air mata Aruna mulai mengalir.
“Tolong … saya mohon jaga Ara baik-baik,” sambungnya sembari menyusut air mata di pipi dengan punggung tangan.
Melihat air mata dan pendar mata Aruna yang penuh dengan penderita membuat Nanny Ida iba, air matanya jadi ikut-ikutan mengalir.
Aruna tidak tahan lagi, dia memeluk Nanny Ida.
Keduanya menangis sambil berpelukan.
Suara langkah kaki menaiki tangga membuat
