Setelahnya, Aurora memilih pergi meninggalkan Christian tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkannya berkali kali. Aurora merasa jengah, dia tidak tahan lagi jika terus menerima tekanan. Aurora bahkan tidak tahu siapa laki laki itu. Dia hanya orang asing yang memiliki simpati karena melihat Aurora menangis seorang diri di halte bus. Aurora menangis juga karena Christian. Rasanya sangat tidak adil jika Christian menekannya dan berbuat kasar seperti ini. Di dalam kamar, Aurora tidak berhenti menangis. Dia tidak tahu bagaimana meluapkan perasaan sedihnya saat ini kecuali menangis. Aurora juga tidak kunjung mendapat jalan keluar dari masalah yang tengah dideritanya. Aurora merasa berada di dalam labirin dan bingung mencari jalan untuk bebas dari kebingungan yang mengusiknya setelah Christia