Seharian Aurora hanya bisa menangis. Dia kebingungan harus melakukan apa. Bahkan Aurora tidak nafsu makan dan tidak datang ke tempat kuliah. Aurora mengunci dirinya di dalam kamar. Membuat mamanya khawatir. Saat ditanya Aurora hanya mengatakan bahwa ia tidak apa apa dan mamanya tidak perlu khawatir padanya. Bahkan untuk bertemu dengan mamanya saja Aurora takut. Yang dia lakukan selama tahu bahwa dirinya hamil hanya duduk memeluk lutut seraya menyandarkan punggungnya pada tepi ranjang kamarnya. Air mata Aurora tidak berhenti mengalir membuat matanya terlihat sangat sembab. Aurora sudah melenyapkan semua test pack bukti bahwa ia hamil. Dia tidak siap membuat orang orang tahu bahwa dirinya sedang hamil. Aurora benar-benar tidak siap. Memikirkannya saja berhasil membuat kepalanya pusing