“Ada apa denganmu, Aurora?” tanya Christian saat ia mengantar pulang kekasihnya. “Tidak tahu,” balas Aurora singkat. “Jangan bilang kau masih marah padaku?” tanya Christian. “Tidak.” “Jika tidak, kau tidak mungkin memasang wajah ketus seperti saat ini.” Aurora memilih bungkam. Dia menoleh ke arah jendela mobil untuk melihat jalanan yang terlihat sepi. Awan di atas langit terlihat mendung. Aurora berharap segera turun hujan agar suara bisingnya meredam suara menyebalkan di sekitar yang masuk ke indera pendengarannya saat ini. Termasuk ocehan Christian yang menagih penjelasan terhadapnya. Andai Aurora tahu kenapa dia menjadi sangat sensitif, ia tidak akan keberatan menjawabnya. Tapi masalahnya Aurora bahkan tidak tahu masalahnya apa. Ia bahkan tidak tahu kenapa dia bisa semarah it