Killian tertawa terbahak-bahak karena setelah pesan terakhirnya, gadis pujaan hatinya tidak lagi membalas. Laki-laki itu menduga Lika sedang bertingkah menggemaskan karena malu. "Seandainya ingatannya tidak kembali, jika perkembangannya terus seperti ini, tidak jadi masalah. Kenapa dulu aku tidak pernah berpikir bahwa kenangan yang hilang bisa dibangun kembali seperti ini? Kenapa aku meragukan cinta Lika dulu? Padahal saat di dalam kepalanya tidak ada apapun tentangku seperti sekarang saja, hatinya ternyata masih mengingatku. Ternyata kegagalanku di kehidupan sebelumnya, sepenuhnya memang salahku yang terlalu mudah menyerah." laki-laki bergumam sendiri sambil menatap Room Chatnya dengan Lika yang setiap hari selalu ramai itu. Akhir-akhir ini, hidup Killian jadi sangat berwarna berkat wanit

