N O T E: Masih sudut pandang Banyu dan Aeri. *** *** *** Hari di mana Bang Banyu telah berniat untuk mendatangi rumahnya, Aeri segera memberitahukan kabar itu kepada bapaknya. Yang mana saat itu ... "Pak, Mas Banyu gi neng dalan arep mrene." (Pak, Bang Banyu lagi di jalan mau ke sini.) Bapak yang sedang memberi makan burungnya pun menoleh. Well, burung sungguhan. Bukan burung yang ada di balik sarung. Ehm. "Nduk, kowe tenanan arep mbojo karo kae?" (Nak, kamu serius mau menikah sama dia?) Agaknya bapak meragu. Yang Aeri pertanyakan dengan logat daerahnya, "Kok Bapak takonne ngono?" (Kok bapak nanyanya gitu?). "Yo sopo ngerti kowe brubah pikiran." (Ya siapa tahu kamu berubah pikiran.) Lalu ibu nyeletuk, "Kae dudo loh, Nduk." (Dia duda loh, Nak.) Aeri mengernyitkan kening tak

