N O T E: Maaf, ya, bahasa Jawa aku kacau kemaren. Wkwk. Belajar sama tetangga yang orang Semarang, tapi udah lama tinggal di daerah Sunda. Jadi kurang mumpuni. :) Btw, makasih banyak loh yang udah koreksi dan mau bantu terjemahin. Happy reading ... *** *** *** Masih di tempat yang sama. Selepas pulangnya keluarga kesebelasan, Bulik terus-terusan bicara. Seperti ini: "Oalah, dadi kowe mekso-mekso pengen nikah karo dudo kuwi amargo sugih, toh." (Oalah, jadi kamu tuh maksa-maksa minta nikah sama duda itu karena hartanya banyak, toh.) "Ora ngono, Bulik." (Nggak gitu, Bulik.) Aeri sampai capek menjelaskan. Dia ini menerima Bang Banyu ya karena cinta, bukan yang lain. Dia menginginkan lelaki itu untuk menjadi imamnya, dan tentu bukan yang lain. Tetapi Bulik masih saja geram dengan kep

