W A R N I N G! Dua puluh satu plus. *** Sebagaimana mestinya, malam pengantin adalah saat yang paling ditunggu-tunggu oleh Banyu. Seratus persen tanpa diskon dia ingin segera buka puasa dengan yang segar-segar seperti ASI, misalnya? Air s**u istri. Astagfirullah. Banyu lupa, dia menikah bukan dengan ibu yang sedang dalam masa menyusui bayi seperti Rahee. Ehm. Malam itu, Bang Duda yang sudah tak lagi duda pun duduk di ranjangnya. Banyu baru saja selesai mandi. Dia melihat istrinya sedang memupus makeup di wajah. "Ada yang bisa Abang bantu, Neng?" Aeri terkesiap. Dia yang masih berbalut kebaya pun menoleh. Lalu tersenyum kikuk. Agaknya dia deg-degan saat sadar bahwa malam ini kamarnya didatangi penghuni lelaki. "Ng-nggak, Bang." Gugup gitu bilangnya. Aeri mencoba fokus pada keg

