NOTE: Yang belum dewasa pemikiran dan usianya, hayuk urang bareng-bareng baca bismillah dan skip bagian anunya. *** Malam itu, Rahee sediakan makanan untuk Mr. Altarik. Beberapa pihak panti sudah tidur, jadi sepi. Sambil menunggu makanannya terjun ke lambung, Altarik selonjoran di ranjang dengan sosok Rahee di sampingnya. Mereka ngobrol banyal hal, menebus waktu yang terbuang sepuluh hari terakhir. Melepas rindu yang begitu saja mengalir. "Aku di panti aja, nggak ke mana-mana. Kalo Abang?" Rahee memulai dengan pertanyaan-pertanyaan kecil. Yang Mr. Altarik jawab, "Di rumah utama, kadang nginap di apartemen, terus kerja." Kemudian Rahee sandarkan kepalanya di bahu Mr. Altarik. Serius, bahunya sandarable banget. "Di sana ada Mbak Wendi?" Nampaknya Rahee masih cemburu kepada mantan tun