“Di sini tercium aroma alcohol yang menyengat, ini aroma belum lama sementara alkoholnya dimana? Pertama Anye harus cari posisi alcohol, kalau memang ada berarti memang dari tadi mas Langit belum balik. Tapi kalau tidak ada botol alcohol, sudah bisa di pastikan, Mas Langit baru dari kamar ini dan di bawa ke tempat lain...” Anyelir menganggukkan kepalanya perlahan lalu berjalan mengitari seisi kamar, dia memeriksa dengan teliti setiap sudut kamar dan laci-laci lalu dia mengerutkan dahinya, karena melihat ponsel Langit yang satu lagi tidak juga di bawa dan di taruh di dalam laci. Anyelir menelan ludahnya pahit, kepalanya mendadak sakit, dan perutnya terasa nyeri. Sementara degub jantungnya berdetak seperti akan melompat, antara rasa kawatir dan cemas. “Apa sebenarnya yang terjadi ini? Mas L

