Gerakan keduanya secara nyata membuka katup terlarang. Tiba-tiba, dengan ibu jarinya, Dimas membelai pipi Kinanti sebelum dia membungkuk dan mencengkeram pinggangnya dengan kedua tangan. Dimas mengangkat tubuhnya. Mengikuti nalurinya, Kinanti melingkarkan lengannya di leher Dimas, menjalin kakinya di pinggang ramping Dimas, dan menenggelamkan kepalanya di d**a Dimas. Dimas memperbaiki jubah mandi yang setengah terbuka di tubuh Kinanti. Setelah sepenuhnya menutupi, dia menggendong Kinanti, dan membawanya ke kamar mandi. Kinanti terkesiap, dan jadi salah memahami tujuan Dimas, berpikir bahwa Dimas menganggapnya kotor, dan pikiran ini membuatnya merasa kurang senang. Kinanti menggigit bahu Dimas dan mengeluh, "Aku baru saja … mandi, Pak Dimas.” Dimas mengulum senyumnya, membalas kata-kata