“Ya, pada akhirnya hubungan kita memang sudah saatnya harus dipublikasikan, dan itu bagus, jadi Papa bisa mempersiapkan dirinya secara psikologis." Mendengar jawaban Dimas bahwasanya hubungan mereka kemungkinan harus dipublikasikan, membuat Kinanti sedikit gusar dan tidak relaks, sebaliknya, dia menjadi lebih gugup. Dimas yang memperhatikan perubahan suasana hati Kinanti ini malah menjadi nakal. Tangannya yang besar menyelinap ke balik pakaian tidur Kinanti dan meraih pinggangnya, dengan gerakan lembut menggosok perut mulusnya. Suara rendahnya terdengar menggoda saat dia berkata, "Jangan khawatir, Sayang. Kamu tau, Selama perjalanan dinasku ke Eropa, aku sempat mengunjungi Yunani dan aku sudah membuat kontak dengan kenalan lama Papa." Kinanti merasa resah dengan tangan-tangan nakal Dimas