Kepedulian Dimas

1007 Kata

Kinanti mengaduh kesakitan, padahal Dimas menyentuh lukanya sangat pelan. "Pelan-pelan. Itu sakit sekali,” rintihnya yang meringis kesakitan. Dimas menatapnya dengan perasaan kesalnya. "Sekarang kamu tahu ini sakit kan? Kenapa kamu nggak menghindarinya sedari awal? Ini akibatnya." Meskipun kata-kata Dimas bernada kesal, tapi tatapan mata dan sentuhannya dipenuhi dengan kelembutan. Kinanti menarik napas panjang saat Dimas sedikit menekan luka di kakinya. Tak lama kemudian, Dimas akhirnya bisa dengan lembut memegang pergelangan kaki ramping Kinanti dan memijatnya. Kinanti merasakan nyeri pada kakinya perlahan berkurang. Yono, yang mengemudikan mobil di depan, hanya bisa menutup mata terhadap perilaku mereka berdua yang agak intim di kursi belakang. Sebelumnya, Dimas sempat memarahinya kar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN