Seperti sekarang, Dimas sedang menyodok Kinanti di atas sofa. Pada awalnya, Kinanti berhasil mempertahankan ketenangannya dengan ekspresi dingin dan agak berwibawa. Namun, tak lama kemudian, dia mengerang dan merintih karena tubuhnya ditekan Dimas dengan penuh semangat. Saat Dimas mengangkat pinggangnya dari sofa dan terus menyodok Kinanti sambil berjalan, suara Kinanti berubah menjadi isak tangis. Erangannya terdengar naik turun disertai engahan yang cukup panjang, dan bokongnya memantul setiap kali Dimas menyodoknya, sementara kakinya yang panjang melingkar di pinggang Dimas dengan erat.
Sambil terus berjalan dan menikam, Dimas berjuang untuk menembus tubuh Kinanti lebih dalam. Saat mendekati meja kerjanya, Dimas menarik p****t putih Kinanti yang melilit penisnya dan duduk di pinggir me
