Meskipun AC di dalam kantor Dimas telah diatur dengan suhu yang terlampau tinggi, Kinanti tetap saja merasakan sekujur tubuhnya semakin panas dan kering. Berdekatan dengan Dimas dan tubuh mereka yang saling menempel, menyebabkan Kinanti tidak mungkin lagi menolak menyerah kepada suasana yang menggairahkan yang diciptaan oleh Dimas. Parahnya, Dimas sangat menyadari waktu yang tepat untuk menggoda Kinanti, dan dia tahu bahwa Kinanti telah tenggelam dalam kerinduan yang sangat dalam terhadap dirinya, sehingga kerinduan itu membuatnya terengah-engah karena tindakan intimnya. Dimas secara sensual mencium leher ramping Kinanti dan menggigit dagunya yang halus. Seluruh tubuh Kinanti kini telah dikuasai dengan penuh gairah oleh Dimas. Sela-sela kakinya yang terbungkus rapat di dalam rok pensil se