Dimas terkekeh melihat Kinanti yang gugup, dengan tenang dia menanggapi pertanyaan Kinanti, "Aku sudah bilang bahwa aku hanya ingin melihatmu sendirian. Apa yang ada di dalam pikiranmu, Mama kecil?" Dimas dengan cerdik mengalihkan fokus Kinanti. "Hm ... nggak ada." Kinanti tidak ingin mengganggu suasana hati Dimas yang baru saja tiba ke Jakarta, dari luar negeri pula. Dia mencoba mengubah topik pembicaraan. "Aku nggak bisa membantu pekerjaanmu di kantor seperti yang dilakukan Tari. Seharusnya tadi aku meminta Yono untuk mengantarku pulang." "Nggak bisa membantuku? Hm … justru ada sesuatu yang mendesak yang melibatkan dirimu saat ini." Kata-kata Dimas terdengar sangat ambigu. Dia benar-benar sudah melewati batas kesopanan dengan duduk di sebelah Kinanti, dan sekarang dia berbicara kepada