Keraguan menghampiri Kinanti sejenak, tersadar bahwa dia harus menjelaskan identitas Dimas di depan Wendi dan temannya. Tidak mungkin dia mengatakan bahwa Dimas adalah anak tirinya dan dia adalah Ibu tiri Dimas. Setelah menimbang-nimbang, Kinanti memilih untuk berbohong dan berkata, "Oh, dia ini ... Omku." Begitu kata 'Om' itu keluar dari mulutnya, Kinanti mendengar tawa kecil di sampingnya. Dia menoleh dan melirik Dimas, yang tampak tidak bisa menahan senyum. Dimas langsung mengulurkan tangannya dan sedikit membungkuk ke arah kedua gadis muda yang menatapnya penuh kekaguman. "Halo, saya omnya Kinanti." Kata ‘Om’ yang meluncur dari mulut Dimas seketika melekat di benak Kinanti. Rasanya biasa saja ketika dia yang mengatakannya sendiri, tetapi saat kata itu diucapkan Dimas dengan suara ya