Darsa sudah pergi, Hening sudah menutup, dan mengunci pintu. Di dekat pintu ada dua pengawal, dan dua dayang yang selalu siap untuk menunggu perintah. Baru saja Hening ingin berbaring, saat pintu diketuk. "Puteri!" Suara penjaga pintu yang sudah sangat Hening hapal. Hening beranjak untuk membuka pintu. "Salam, Puteri. Mohon maaf mengganggu istirahat, Puteri. Ada ... Eh!" Penjaga berseru karena tubuhnya terdorong ke samping. Puteri Mandira yang melakukannya. Dua penjaga pintu ingin mencegah Puteri Mandira mendekati Hening, tapi Hening mengangkat satu telapak tangannya. "Tidak apa!" Puteri Mandira berdiri di hadapan Hening. Hening berusaha tetap tenang. "Salam, Puteri." Hening membungkukkan tubuhnya sedikit. "Kamu jangan senang dulu, karena dibela oleh Pangeran Darsa." Puteri