Mereka tiba di pasar, dan langsung menuju toko elektronik. Darsa membeli televisi tabung yang kecil saja, beserta accunya. Hening tercengang mendengar uang yang harus dibayarkan Darsa. "Paman, mahal sekali ...." bisik Hening. Dipegang lengan Darsa. "Tidak apa, untuk membuat istriku tercinta ini bahagia." Darsa mencubit pipi Hening. Wajah Hening merona. "Kang, kami tinggal dulu ya. Nanti saat mau pulang kami ambil," ujar Darsa pada penjual televisi. "Iya, Kang." "Ayo, Sayang. Kita sarapan dulu." "Makan di warung terus, sayang uangnya, Paman." Protes Hening. "Tidak apa, anggap saja kita berbagi rezeki dengan pemilik warung," sahut Darsa. "Oh ...." Hening tidak protes lagi, pikirnya betul juga apa yang dikatakan Darsa. "Hening ingin masak apa siang ini, Sayang?" Tanya Darsa. "Paman