Darsa masih diam, dengan rasa curiga di dalam hatinya, kalau hilangnya Hening adalah permainan keluarganya.
"Darsa, nasib kerajaan ini ada di tanganmu. Tolong jangan hanya memikirkan tentang dirimu sendiri, puteraku. Lihatlah Kakek, lihat Ibu, lihat adikmu, ingat seluruh rakyat kerajaan Marata. Haruskan kamu pertaruhkan nasib kami semua demi cintamu pada seorang wanita?" Tanya ratu dengan suara lembut membujuk putranya.
Darsa menghela nafas dengan berat. Dilema yang ia rasa. Boleh saja orang berpikir Hening akan tergantikan di dalam hati, tapi tentu tidak semudah itu dalam menjalani. Sudah dua kehidupan ia rasakan bersama Hening. Tak sedikitpun berubah cintanya. Namun Darsa tak bisa menolak takdirnya, sebagai seorang putra mahkota dari kerajaan Marata, yang punya tanggung jawab untuk me
