Kaos tertarik turun dari wajah Darsa. Darsa membiarkan saja wajahnya terlihat jelas oleh pejabat istana, pemimpin wilayah, dan anak buah mereka yang berdiri di hadapannya. Begitu melihat wajah Darsa, pejabat istana itu mundur satu langkah. Ia sangat terkejut sekali. Tidak menyangka akan melihat Darsa di hadapannya. "Pangeran ...." gumam pejabat istana dengan suara lirih. Pemimpin wilayah yang mendengar gumaman pejabat istana, lekat menatap wajah Darsa. "Pangeran?" Pemimpin wilayah kemudian menatap pejabat istana, karena tidak yakin dengan pendengarannya. "Dia ... Pangeran Darsa ...." Pejabat istana menunjuk Darsa. "Bagaimana? Masih ingin menampar kesombonganku?" Tantang Darsa. Ditatap tajam wajah pejabat istana. Pejabat istana hanya sesaat saja terlihat syok. Selanjutnya ia kembali b