Hening selesai memasak. Hujan turun dengan lebat. Darsa merasa sedikit lega, dengan turunnya hujan. Ia berpikir, tidak mungkin para preman datang dalam keadaan hujan lebat begini. Hening menghidangkan tumis kangkung, dan telur dadar di atas meja, lengkap dengan nasi, dan minumnya. Mereka makan dengan lahap. Hidangan sederhana olahan Hening itulah habis tanpa sisa. "Cuci piringnya besok pagi saja. Gosok gigi dulu sana, cuci bersih tangan, dan kakimu. Cuci juga sangkarmu dengan sabun yang dibeli tadi. Awas tertukar dengan sabun untuk muka, dibaca dulu sebelum dipakai," ujar Darsa. "Bungkusnya beda, Paman. Tidak mungkin tertukar," sahut Hening. "Sayang, bukan paman!" Mata Darsa melotot. "Sayang ...." ucap Hening lirih, ia senyum tersipu, lalu segera masuk ke kamar mandi. Menuruti apa ya