Hening menatap lekat wajah Darsa. "Sayang, aku seorang Pangeran. Aku harus tahu bagaimana kondisi rakyatku. Aku bertanya, karena aku tahu mereka sering mengganggu warga lainnya. Kalau mereka masih suka mengganggu, artinya mereka harus mendapat hukuman." Darsa menjelaskan dengan suara pelan. "Benar, begitu?" "Tentu saja benar, Sayang. Satu lagi, kamu harus tahu, burungku tidak tertarik pada wanita lain, cuma kamu yang bisa membuatnya mengepakkan sayap." "Pangeran bercanda?" "Tidak, coba kamu tersenyum." Hening menarik kedua sudut bibirnya, sehingga senyum mengembang di sana. Darsa menarik tangan Hening, ditempelkan telapak tangan Hening di bawah perutnya. "Rasakan, dia menggeliat hanya karena senyuman darimu, Hening." Hening menatap ke arah telapak tangannya, ia memang bisa merasa