Semua tatapan mata yang ada di sana tertuju pada Puteri Mandira. Menunggu proses perubahan kepala dari kepala serigala, kembali menjadi kepala manusia. Namun proses itu tak terjadi juga. Kepala Puteri Mandira tetap saja berupa kepala serigala. Puteri Mandira bangkit. "Kenapa kepalaku tidak berubah!" Seru Puteri Mandira. Ia menatap tajam ke arah Hening. Percik amarah nyata ia perlihatkan. "Ini pasti karena kamu dendam, dan membenciku, Hening!" Puteri Mandira menuding Hening dengan jari telunjuknya. Darsa bangkit dari duduk, ditepis lengan Puteri Mandira. "Periksa hatimu sendiri, Puteri Mandira! Bercermin! Jangan menuding orang lain! Kamu sudah diberi kesempatan, tapi apa yang kamu lakukan. Pergi, dan jangan pernah datang lagi, sebelum hatimu bersih dari benci, dan dengki!" Darsa balas me