Selama beberapa saat Dita memang diam saja. Sebagian dari dirinya memang merindukan Indra, tapi sisanya lagi ia tidak ingin pelukan pria itu membuatnya terlena. Ini tidak benar. Tanpa ragu, Dita lalu melepaskan pelukan Indra. Ia juga memutar tubuhnya sehingga kini mereka saling berhadapan. “Bolehkah aku berharap kamu menjawab pertanyaanku?” tanya Indra. “Ya, akan aku jawab. Aku cinta banget sama kamu, tapi itu dulu.” Jawaban Dita membuat Indra seakan dibawa terbang lalu dijatuhkan lagi. “Sekarang perasaanku udah beda. Jangankan untuk memulai lembaran baru sama kamu, sejujurnya aku sengaja menghindar dan nggak mau ketemu kamu. Cuma aku sadar, selamanya kita nggak bisa gini. Sampai akhirnya aku bersedia buat ngobrol, bahkan ikut ke sini.” “Tapi tatapan mata kamu seolah masih ada perasa
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari