Saka membuka sabuk pengaman, kemudian turun dari mobilnya. Setengah berlari dia membukakan pintu untuk Dita keluar. Dita masih tidak mengerti, seingatnya Saka mengatakan akan membawanya ke sebuah curug yang terdapat air terjun. Namun, bahkan ini masih di pinggir jalan. Dita pun akhirnya turun atas intruksi dari pria itu. Begitu Dita turun, angin yang cukup kencang memberinya kesejukan. Matanya langsung fokus pada pemandangan hamparan hijau di bawah sana, saat ini mereka seakan berada di atas. Ya, mereka memang berada di kaki gunung. Dita mulai ingat, bukankah sepanjang jalan tadi mereka melalui jalan yang selalu menanjak? “Curugnya mana?” tanya Dita, kakinya sudah melangkah mendekati hamparan hijau yang bisa lebih jelas dilihat dari jarak dekat. Hamparan hijau itu ada di bawah sana. Angi