Wajahnya masih memar, kondisi mental dan fisiknya mungkin belum mengalami banyak perubahan. Tapi di tempatnya saat ini, Dheana merasa lebih aman. Tidak ada ponsel, uang bahkan pakaian yang dimilikinya saat ini. Tas kecil berisi uang, dompet dan ponselnya tertinggal di kediaman Wisnu. Entah harus dengan menggunakan apa ia bertahan hidup, bahkan ia tidak bisa menghubungi Bening untuk memberi tahu keadaannya saat ini. “Jangan bunuh diri disini!” Suara lelaki membuyarkan lamunannya. Tidak perlu menoleh, dari pantulan kaca di depannya sudah terlihat jelas siapa yang datang. Keanu. “Takut aku gentayangan disini?” Dheana tersenyum menatap ke arahnya. “Salah satunya, tapi yang lebih utama, aku tidak mau di interogasi polisi dan di tuduh menjadi salah satu penyebab kematianmu. Jomblo seum