“Hentikan,” Erika bicara dengan nada bergetar. “Tolong hentikan,” lirihnya lagi, saat melihat Iskan kembali memukul Dheana dan Wisnu secara bergantian. Lelaki itu seperti kerasukan setan, dengan mudahnya memukul dan melukai dua orang sekaligus. “Hentikan,” Erika menangis terisak-isak, melihat Dheana terkapar tidak berdaya sementara Wisnu pun tidak kalah menyedihkan. Apakah Iskan benar-benar kerasukan?! Setiap perlawanan Wisnu tidak berarti baginya. Bahkan satu pukulan yang dilayangkan Wisnu padanya, akan dibalas dengan dua pukulan sekaligus. Dheana lebih menyedihkan, penampilan yang begitu mengenaskan dengan kemeja yang tidak lagi menempel di tubuhnya. Iskan memukul wajahnya berulang kali, hingga terlihat memar dan darah mengalir segar dari kedua hidungnya. Erika berlari keluar de