“Kamu yang harus bertanggung jawab, karena kamu yang merencanakan semua ini!” Ucap seseorang yang membuat Iskan merasa takut sekaligus terancam dalam waktu bersamaan. Lelaki di hadapannya tidak banyak bicara, namun setiap kata yang terlontar dari bibirnya mengandung ancaman yang membuat Iskan khawatir akan kelangsungan hidupnya. “Kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan sekarang. Tapi ingat, jangan sakiti Dheana. Sekecil apapun luka yang kamu buat di tubuh wanita itu, aku akan membalasnya ratusan kali lipat lebih mengerikan.” Ia mengusap dagu, menatap tajam ke arah Iskan. “Cukup buat dia meninggalkan Wisnu, jangan menyakitinya. Ingat, jangan menyakitinya atau berniat sedikitpun menyakitinya. Hidupmu ada di tanganku!” Ancaman yang sangat mengerikan, bukan karena Iksan tidak berani