Bab 78. Pernyataan Cinta Lean

1505 Kata

Lean menggeliat pelan. Niatnya ingin membalik badan urung, karena terkungkung oleh dekapan erat lengan kokoh pria di belakangnya. Masih dengan mata terpejam, senyum tersungging lebar di bibirnya merasakan hangat di tempat ternyamannya. Iya, di pelukannya adalah rumah bagi Lean. Bahagia yang sudah dia genggam dan tidak akan membiarkan siapapun merusaknya lagi. “Maaf, sudah membuatmu khawatir, Beb,” gumam Vian dengan suara berat. “Aku cuma takut kehilangan kamu. Itu saja!” sahut Lean mendekap lengan suaminya yang melingkar di pinggangnya. “Dari semalam aku terus ketakutan. Bagaimana jika setelah tahu keadaanku yang menyedihkan saat penyakit mentalku kumat, lantas kamu akan pilih pergi dariku? Tidak mungkin aku memaksamu bertahan dengan pria cacat mental sepertiku. Tapi, sekali ini saja bo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN