Menjelang siang rumah Vian sudah ramai dengan para sahabat dan sepupunya yang berdatangan. Derai tawa terdengar renyah di telinga. Di kantor mereka terlihat berwibawa, tapi siapa sangka para CEO muda yang memegang kursi penting perusahaan besar itu ternyata berkelakuan konyol saat di rumah. Emprit Deva yang kena sosor Barbar masih jadi bahan lelucon mereka. Tetangga tengil Vian itu makin ditekuk mukanya saat melihat banyak hidangan di meja. Mengingat ulang tahunnya bahkan mereka rayakan hanya satu menit. Iya, enam puluh detik dengan satu kue kecil tanpa hadiah. Baginya itu sama sekali tidak adil. Makan siang bersama mereka tampak menyenangkan. Lebih ramai lagi karena Dirga dan Key juga datang dengan mengajak anak kembar tiga mereka. Rumah Vian gaduh dengan jerit anak-anak kecil, tapi jus

