Bab 121. Emprit kena Sosor Barbar

1624 Kata

Satu persatu permasalahan pelik yang membelit hidup Lean pun akhirnya terselesaikan. Seumur-umur mimpi pun tidak pernah dia bayangkan akan mengotori tangannya dengan darah. Tidak, Lean sama sekali tidak pernah menyesalinya karena selama puluhan tahun sudah sesabar itu menghadapi kelakuan Tari maupun Vina. Kalau sekarang dia sampai membuat mereka membayar dengan nyawa, itu karena mereka sudah kelewat batas. Sejauh ini antara dia dan mamanya juga tidak ada komunikasi. Lebih tepatnya Lean yang mengabaikan semua telepon atau chat dari Kemala. Bukannya durhaka, tapi itu bentuk kesungguhan dari apa yang dia ucap saat di rumah Hardian sebulan lalu. Iya, sebulan berlalu sejak peristiwa tragis Vian tertusuk sekaligus kematian tiga manusia berhati iblis itu. Lean sudah membulatkan tekadnya untuk me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN